8.3.09

Sisi Baik dan Buruknya Facebook

Siang itu aku cukup dikejutkan oleh salah satu posting yang menyentuh perasaan hati. Yang aneh ternyata menulis tentang sisi buruknya orang... kok bisa ya? pikirku.. tapi aku bantah sendiri... emang baik? jahat? bodoh? atau orangnya jadul? atau apa? .... sederet yang baik dan buruk aku telusuri satu satu tapi tidak kutermukan jawaban yang pas.. daya ingatku ku klik lagi biar kembali ke masa lalu... masa di mana aku belajar ilmu teknologi komunikasi via internetan gitu... saking kepingin rasa tahu dan mengetes diri sampai di mana kemampuan otakku di usia menjelang senja ini.. apakah masih ok atau memang sudah "lola" (loading lambat he he he)... atau juga mungkin karena penyakit hipertensi atau kolesterol jahat sedang menyerang tengkuk.. sehingga daya ingat ini makin lemot dan sering error...?
HHmmm.... aku tahu jawabannya lamat-lamat aku ulangi lagi dari awal... mungkin kebiasaanku di blog selalu memisahkan yang mana tamu, yang mana sodara, yang mana spam, yang mana lain-lain... welew... aku tahu!!

Kembali ke persoalan, apa yang namanya Facebook... kalau mau itu dijadikan hal yang positif, artinya bisa mengikatkan diri pada komunitas membangun..maksudnya membangun persahabatan, pertemanan (apa beda sahabat dengan teman tah ya).. juga membangun persaudaraan, atau membangun persekongkolan... dengan itikad baik tentunya oke oke saja... aku juga setuju banget. Satu hal mungkin yang sering orang lalai: dalam facebook tidak ada istilah sodara, orangtua, tante, om, bos, anak buah, anak tetangga, anak pejabat, anak tukang cendol,dan lain-lain.... semua hanya satu "friend".... ini yang tanpa disadari orang suka ngalor ngidul, curhat sana curhat sini, konflik sana konflik sini, semua di add, kenal nggak kenal.. sing penting teman sudah jutaan kalau bisa... giliran mau cari temen beneran... terpaksa mengulang... klik lagi klik lagi... segala uneg-uneg ketidak-puasan mengenai apa saja... semua bisa bacaa... bacaaa sampai yang nggak tahu persoalannya boleh ikut komentar, mau komentar baik mau pun ngompori... whurakadaah.... biyuuung.... bingungg.. Wis tah yaa.. nggak usah dipikirin... jalan aja apa adanya.... begitu kata emakku..

Dari sini aku si jelek dan bodoh ini makin tahu... betapa manusia ini sangat diperdaya. Ohhh... facebook .... biusan yang sangat memabukkan....!! eiiiittt.... pulsa tuh... udah abiis quota. Tamaaattt.

2.3.09

EnKa: Nasib numpang..

EnKa: Nasib numpang..

Nasib numpang..

Karena si mamenk kerjanya hamil melulu dan melahirkan melulu, bisa-bisa uang jatah bulanannya melebihi pendapatanku per bulan, dengan sangat terpaksa aku membuat aturan, bahwa setiap kali "menghasilkan" anak, yang boleh "kost" di rumahku hanya satu saja, maksudnya seekor saja.. aku mulai tidak tahan kalau lihat sofa dan gordinku habis dicakari oleh makhluk makhluk imut itu.. juga jatah makan hanya dua kali sehari, waktu break boleh saja kalau ada sisa makananku.. aduh sadisnya aturanku, ya .. terpaksa kulakukan untuk menjaga keutuhan dan kepatuhan pada tagihan tagihan bulanan yang sekarang makin nggak punya perasaan nih.. PAM tahu-tahu naik, PLN nggak bilang-bilang dulu tagihannya melejit, eh... gara-gara hobi ngeblog dan internetan... lumayan nih tagihan telkomnet dan beli pulsa lainnya cukup menguras kantong juga.. weleh weleh... nasib mamenk dipertaruhkan... demi kelangsungan hidupku mamenk harus mau berkorban dong...

8.2.09

Bulan oh Bulan......

"Diwajahmu kulihat bulan..." Ungkapan itu sekarang bisa membuat orang tersinggung, karena manusia bumi sekarang sudah tahu meski pun belum pernah berkunjung, kalau bulan itu ternyata bopeng-bopeng ... Bulan sejak dulu selalu jadi bahan inspirasi para seniman, penyair, penulis, musikus, ilmuwan, dan para seniman selama berabad-abad..
Shakespeare bahkan pernah mengumpamakan bulan sabit sebagai "busur perak yang baru dibengkokkan di langit... "
Shelley melukiskan bulan sebagai "gadis berwajah bulat, yang diliputi oleh api putih, yang disebut manusia bulan" .
Para musisi pun tak ketinggalan meciptakan berbagai syair dan lagu : "Blue Moon" , "Moonlight and Roses", Moon Over Miami", "Moon River", "By the Light of the Silvery Moon", "Harvest Moon", "Moonlight Bay", "Shine on the Moon", "Moonlight Sonata" karya Bethoven yang paling disukai.
Lain lagi dengan Seniman dari Jawa Barat tak ketinggalan dengan syair dan lagunya yang dikenal "Bubuy Bulan" . Yang menarik syair lagu dari Jawa Barat ini lebih seru imajinasinya tidak sekedar memuji keindahannya saja tapi ada sesuatu yang lebih menggugah selera akan kelezatannya bahwa bulan bisa dibayangkan menjadi suatu makanan yang sangat "maknyus", coba simak syairnya :
Bubuy.... bulan.... bubuy bulan.... sangrai bentang, panon poe disasate
(artinya : bubur bulan dan sangrai bintang.. matahari dibuat sate.... alaaahh...)

Begitulah manusia bumi memberikan gambaran tentang bulan. Namun dari peradaban Romawi kuno menyebut bulan dengan nama atau istilah yang semuanya merujuk ke statusnya sebagai perempuan : Diana (nama yang diberikan zaman Romawi kuno), Dewi Perburuan.
Bangsa Indian mengukur waktu menggunakan bulan, begitu juga kalender bulan digunakan oleh bangsa Arab yang kemudian menjadi patokan ilmiah dan digunakan oleh umat Nabi Muhammad untuk menentukan hilal, penentuan masuknya bulan Ramadhan. Di Indonesia sendiri kalender digunakan untuk kalender Islam, kalender Jawa, dan kalender Bali.

Mengapa harus Bulan?

Banyak spekulasi menyangkut kekuatan bulan. Misalnya kalau terjadi pasang surut akan dikaitkan karena gaya tarik bulan, terutama waktu bulan purnama. Hasil penelitian bahwa bulan juga secara langsung bisa mempengaruhi tingkah laku manusia, mau pun makhluk lain di bumi ini. Ini pun pernah tampak perubahan perilaku dari hewan primata (kera-kera di Bali) ketika terjadi bulan purnama di sana. Hewan akan tampak agresif.
Pakar hipnosis yakin bahwa bulan mampu membangkitkan potensi manusia, membayangkan bulan saja sudah akan merasa seolah bulan sedang menerangi dan memperluas aura manusia yang melihat atau membayangkan. Pakar hipnosis juga menemukan ada bulatan energi warna di bulan dan dapat secara sengaja diarahkan ke wilayah tertentu di aura dalam bentuk energi, misalnya hijau sebagai warna penyembuh, warna kuning sebagai warna pertumbuhan kognitis dimasukkan dalam bentuk terkonsentrasi ke wilayah aura paling atas, sementara warna merah jambu sebagai warna yang meremajakan yang meliputi seluruh tubuh jasmani.

Kalau Anda ingin mencoba merasakan kekuatan magis bulan inilah cara-caranya (menurut penulis buku ini Joe H. Slate, Ph.D seorang profesor asal Alabama USA adalah seorang psikolog dan pendiri International Parapsychology Research Foundation):
  • Lihatlah bulan purnama, kalau tidak tampak ada bulan, bayangkan tentang bulan di pikiran Anda sambil memejamkan kedua mata, fokuskan seluruh perhatian Anda, singkirkan pikiran dan khayalan lain, terus bayangkan seolah bulan tampak hidup.
  • Bayangkan bahwa bulan sebagai energi cerah yang memancar dan seluruh sistem aura anda sedang menyerapnya. Jika sasaran anda adalah menambahkan satu warna tertentu pada wilayah tertentu di aura, bayangkanlah bulan sedang mengenakan warna tesebut dan membawa warna itu baik sebagai berkas cahaya bulan atau sebagai bulatan warna ke aura anda, sambil menyuntik wilayah yang ditentukan itu dengan energi baru. Lalu bayangkanlah bulan sedang berubah menjadi warna tersebut dan menyebarkan warna itu sebagai energi cerah ke seluruh aura anda.
  • Lihatlah perubahan itu dengan melihat aura anda. Ungkapkan dengan sederhana : "aku telah sepenuhnya diberdayakan"
Jika anda sering melakukan itu, yakinlah anda masuk ke dalam peremajaan dan kebugaran tubuh berkat energi aura menyerap dari kekuatan bulan.... bubuy bulan.. bubuy bulan sangrai bentang, panonpoe.... panonpoe disasate..


3.2.09

Siapa Bilang Daya Beli Masyarakat Menurun?

Sambil menyeruput teh jahe merah yang katanya penuh dengan berbagai khasiat ; mulai dari menurunkan kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi dan lain-lain... perhatian minumku agak terusik karena melihat tayangan di televisi, bahwa menurut para pengamat dan pembicara (orang yang suka bicara ..???) membahas masalah ekonomi, yang katanya daya beli masyarakat cenderung menurun... ah.. masa iya sih?

Aku coba mengingat-ingat aktivitas apa saja yang dilakukan masyarakat kini, terutama di era yang serba digital dan beranjak ke pola hidup dan gaya hidup masyarakat sekarang.
Seingatku, di daerah tempat pertama aku mencari nafkah di Jakarta, orang sering bilang kalau daerah tempat tinggalku itu terkenal dengan sebutan jin buang anak, saking sepi dan susah pula kalau pulang ke rumah agak malam sedikit saja..... nunggu omprengan (angkot) lama bahkan kadang sudah pada pulang, dan aku harus rela dibilang teman-teman kalau pacarku tiap malam ganti.... maklum karena ingin cepat tiba di rumah, aku naik ojek (dijamin yang kupegang cuma sadel bawahnya lo), jalannya kan renjul dan tidak ada lampu jalan, yang tampak malah kunang-kunang berkelap-kerlip. Tapi sekarang?
Jalannya masih renjul sih, dan bolong-bolong, yang beda jadi banyak poldur (polisi tidur). Cafe dan restoran sudah ada di kiri dan kanan jalan, swalayan, klinik, sekolah mulai dari Play Group s.d Universitas ada semua. Lantas kemana pasar tradisional? Apakah pasar rakyat ini masih ada?
Jawabnya masihlah, cuma yang belanja di sana kebanyakan yang mau kulakan lagi atau yang punya catering atau warung makanan atau memang yang hobi ke pasar becek.... orang yang belanja dan suka melakukan transaksi tawar menawar, so pasti suka ke pasar becek deh...
Coba kalau yang namanya hari Sabtu atau Minggu, swalayan-swalayan perang tarif dan perang diskon... (padahal harga dasarnya ya sudah dipatok, sebelum sesuatu barang didiskon, biasanya harga itu dinaikkan dulu, mana mau pengusaha rugi?).

Kembali ke persoalan tadi, menurut pengamatanku masyarakat ini sebetulnya daya belinya masih tinggi dan malah tambah nilai konsumtifnya. Masyarakat dengan penghasilan termasuk ekonomi lemah saja untuk membeli sayur atau ikan atau jajanan anak-anak, atau keperluan sehari-harinya saja mereka memilih pergi belanja ke mall atau swalayan, alasannya sambil mencari hiburan, tempatnya adem karena ada AC nya. Mereka pergi ke mall cukup dengan sepeda motor berpenumpang 4 orang (keluarga bahagia dengan 2 anak). Berapa uang yang telah dikeluarkan mereka setiap minggunya untuk rekreasi seperti itu? Dilihat dari segi penghasilan sepertinya mereka tidak cukup pantas bergaya hidup seperti itu, tapi di Jakarta bahkan di kota-kota lainnya pun berapa keluarga yang telah melakukan hal yang sama dengan keluarga tadi?
Begitu juga perubahan gaya hidup yang disesuaikan dengan gaya hidup di metropolitan. Di desa-desa; mereka kemana-mana selalu bawa telepon seluler, bagi mereka hidup seperti itu adalah suatu tuntutan, mereka ingin diperlakukan dan memperlakukan dirinya sama dengan orang-orang kota. Mereka juga tahu bergadgetria, seperti mp3 atau ipod bukan barang baru lagi. Di komplek tempat tinggalku hampir semua pembantu setia, supir, satpam, pengangkut sampah, penagih iuran, semua punya HP.... bahkan ada yang jadi langganan tetap di warnet untuk main game online.... memang hebat rakyat kita ini (???)
Jadi siapa bilang daya beli masyarakat kita turun? Menurutku bukan turun, hanya mengalihkan lokasi belanjanya dan barang yang dibeli cenderung ke barang-barang gadget, dan menurutku lagi gaya hidup ini sebenarnya nanti akan menuai masalah yang lebih parah dari sekedar jatuhnya saham Lehman Brother..... semoga saja pemerintah lebih waspada pada pergerakan IT yang akan berdampak pada manusia yang konsumtif tidak produktif.

30.1.09

Trio Tompel


Semarak rumahku kehadiran anggota baru. Mulanya aku pulang dari Bali, temanku bilang kalau si emak melahirkan kembar 4(lahirnya tgl. 23 Desember 2009 pkl. 23: beberapa menit, kata temanku lupa kira-kira aja) tapi yang satu telah mendahului .... alias wafat....(hix 1000X) waktu melahirkan sih di atas kasur.. tapi karena kasurnya harus dicuci lalu oleh temanku dipindahkan ke atas koran.... ha ha ha... kacian deh...

Sekarang umurnya sudah 1 bulan, warna dasar bulunya putih.... tapi karena yang warna hitam... nyeplok di mana saja, dan ciri khasnya di wajah mereka kayak tompel... saking bingungnya mau ngasih nama apa.. ya aku panggil aja si Trio Tompel.... perutnya pada gendut, geboy geboy kalau habis dikasih makan kornet ikan... gemezzzz banget deh..

Kegiatanku makin tambah, selain ngantar jemput Adek, juga sekarang harus ngurus baby baby... makannya aku perhatikan banget, takut kuyuss.. juga aku ngajari si Trio kalau mau pups.. ada wcnya sendiri, nggak boleh sembarangan... bulunya juga dijaga jangan sampai yontokk... dan yang paling asyik adalah kalau nyariin kutunyee.... weleeh.. enak banget kalau ketemu kutu.... langsung dipitesin.... rasain tuh.. kutu takut sama aku..(emang aku makan kutu??) si emaknya juga takut sama aku... apalagi kalau aku sudah beraksi bawa botol yang isinya serbuk putih ( bukan shabu lho...) si emak langsung ngibrit, tapi kalau si trio Tompel kayak udah ngerti, pada antri tuh... nunggu giliran... dasar... enak kali ya disiarin kutu....

Pengalamanku ngurus si imut-imut bertambah setelah diberitahu Mb. Aigis... wah dia itu bener-bener dokter hewan spesial mata belekan... he he he... kalau nggak dibantu, so pasti nasib si trio udah aku evakuasi ke taman kota.... ha ha ha ... habis matanya pada meyeemm semua, aku kira pada buta, tahunya saking banyak beleknya ...iyyy... tapi setelah dibelikan salep mata garamysin... dan diolesi rutin oleh mbak dokter... alhamdulillah... sekarang melek semua dan... kelakuannya mulai ancuurrr... yang jelas gordin dan sofa nggak selamet deh kalau nggak diamankan.. payah..

27.1.09

Sambungan... WarnaKu PribadiKu

Kita teruskan ya.. soal warna lagi. Tanpa disadari kita hidup memang selalu dikelilingi warna, bukan hanya untuk pakaian, 'make up' wajah, mata, rambut, tapi juga asesoris lainnya, misalnya ; tas, sepatu, ikat pinggang, bando, gelang, dll. Bahkan kita berada di ruangan; perabotan rumahtangga, buku, mobil, semuanya penuh warna di sekeliling kita. Kadangkala kita sering tanpa sadar mengomentari sesuatu karena janggal dilihat perpaduan warnanya, sehingga kita suka bilang : ih... kok nggak mecing ya... (mecing : asal kata dari "mich and match", dibahasagaulkan jadi mecing... ha ha ha). Dan kita sering pula asal ikut-ikutan, kalau lagi 'trend' warna 'pink' (karena valentine)semua orang (tua muda, bayi, anak-anak, terutama remaja) mau malammingguan 'berpink ria'.... di kampus, di mall apalagi.. wonge bajune pink kabeh.... ha ha ha, nggak mikir lagi kalau sebenarnya ada yang nggak cocok dengan warna kulit kita.... uaduuh... (pink itu cocoknya untuk orang yang memiliki kulit dengan nada 'cool'), siapa si 'cool'? dan bagaimana dong menyiasatinya agar kita bisa ikut pakai 'pink'....?

Menyerasikan Warna dengan Pakaian

Cara yang paling mudah adalah lihat warna rambut dan wajah kita, lalu tempelkan bahan atau baju berwarna, coba lihat dan bandingkan, warna mana yang paling senada dan bisa menyatu antara keduanya, kalau belum pas ulangi lagi... terus begitu, sampai kita bisa menemukannya. contoh: warna untuk kulit nada hangat:jingga (warna lembayung),hijau yang mengandung unsur kuning seperti hijau pupus, cokelat yang keabu-abuan, merah bata.
Bagi kulit dengan nada sejuk (cool), warnanya cenderung : pink, hitam, abu-abu, hijau toska, ungu, atau pink fuchsia.

Macam-macam Kategori Kulit serta warna yang serasi untuk dipadukan.

Warna kulit : putih gading (ivory), pink kekuningan, kuning langsat, beige (agak kuning)
Rambutnya : cokelat agak pirang (cokelat muda), cokelat kemerahan, cokelat agak oranye
Paduan ini menciptakan kontras terang, kesannya : hangat, ringan dan terang
Warna busana yang cocok : harus terang, ringan
Warna netralnya : cokelat, biru 'navy' terang, hijau zaitun, warna camel (cokelat kekuningan), 'beige', 'ivory', off white (putih gading).
Warna aksennya: warna coral, hijau pastel, oranye mirip buah 'peach'.
Rumusnya : makin gelap warna kulitnya, maka makin tua juga warnanya.
Contohnya:
  • warna hijau zaitun + merah koral (atau 'peach'),
  • cokelat dengan kuning lembut
  • abu-abu kecokelatan ('taupe') dengan oranye lembut ('apricot'),
Pelengkap busananya (tas, sepatu, ikat pinggang) : cocok warna yang netral (cokelat, 'beige', hijau zaitun, dan putih gading.

23.1.09

WarnaKu PribadiKu

Dapat inspirasi dari "teman" yang iseng saja menanyakan soal warna. Aku jadi ingat waktu masa remaja, paling bingung kalau mau beli bahan baju untuk terus dibawa ke penjahit. Duh.... rasanya pusing banget... masalahnya orang yang mengantarku itu buta warna ... beneran... emang dia itu tidak tahu warna, bukan tidak mengerti warna... tapi yang konyol lagi dia itu .. sok ngasih tahu ... jadi bukan dapat yang sesuai selera, tapi hah.... ya gitu deh... jatuhnya ke warna yang selalu kupakai ... putih dan hitam.... jelas.. jelas nggak bakalan salah...

Read more
Sebenarnya memilih bahan baju atau baju yang sudah jadi pun tetap harus tahu paling tidak mengenal warna, tidak hanya sekedar memilih karena tampak bagus, "ngetrend", atau mahal, tapi yang penting harus serasi.

Kalau anda pernah dipuji orang saat mengenakan baju yang warnanya serasi, pasti anda merasa percaya diri, tapi coba kalau anda berpakaian yang warnanya bukan pilihan anda misalnya seragam kepanitiaan... ternyata karena tidak sesuai dengan warna kulit kita, akhirnya ya.. baju itu terpaksa umurnya pendek, selamat tinggal saja deh....

Memilih baju sebaiknya disesuaikan dengan warna kulit, dan warna rambut karena sekarang kan... lihat saja banyak yang rambutnya pirang, merah, yang ekstrim juga ada... hijau, kuning, oranye, ungu.... wah... complicated ya.. juga warna yang umum; hitam, coklat, dan putih. Jangan lupa warna mata pun bisa mempengaruhi. (hijau, biru, ungu, cokelat tua, cokelat muda, hitam)

Warna Kulit
  • Nada hangat
  • Nada sejuk
Yang termasuk kulit nada hangat yaitu warna kulit yang mengandung unsur kuning, cokelat, atau keemasan. Tingkatannya cukup banyak, mulai dari yang paling terang, sedang dan gelap.
  • Nada warna yang paling terang : putih gading (ivory), pink agak kuning (peach)
  • Nada warna yang sedang : kuning beige, kuning agak cokelat, cokelat agak gelap
  • Nada warna yang gelap : sawo matang, cokelat tua keemasan, dan tembaga
Yang termasuk kulit nada sejuk yaitu warna kulit yang mengandung unsur pink atau mengandung unsur kebiruan.
  • Yang paling terang : putih susu, putih porselen, pink
  • Yang sedang : rose (pink agak tua), beige kecokelatan
  • Yang gelap : cokelat tua kemerahan, bahkan yang hitam pekat kebiruan atau keunguan. Juga beige dan olive (kuning pucat agak abu-abu kehijauan = warna buah zaitun)
Cara mengetes jenis warna kulit kita ini termasuk yang mana, silakan anda kenakan kulit di bawah sinar matahari, lalu lihat hasilnya (jangan lama-lama nanti gosong..?)
Kalau yang kulitnya hangat umumnya akan menjadi kecokelatan (tanned) bahkan gelap, sebaliknya sinar matahari yang kuat bisa membuat kulit yang sejuk dan terang-putih susu, pink atau beige justru menjadi merah terbakar.

Bersambung

Puting Beliung

Siapa sangka kalau puting beliung ini jadi kayak 'seleb'... di tiap sesi muncul .. cewek-cewek yang ketiban si "pb" ........ teriak-teriak .......... histeris........ jingkrak-jingkrak ....... kesurupan, apa bener?

Bagaimana caranya sih? koq bisa-bisanya ngasih hadiah semahal itu? Aku sendiri memang bukan nasabah yang ingin kena pb, masalahnya kalau dapet ... mobilnya mo ditaruh di mana? Opo pantes sih?

Ada juga yang cerita, nggak tahu bener atau tidaknya, katanya mobil-mobil yang jadi hadiah dari bank itu tidak ada surat-suratnya (apa bodong?) jadi nggak bisa dijual.... (pantesan)... trus itu akal-akalan dari bank sama dealer mobil? (sama yang berhak ngeluarin nopol ?)

Yaahh.... nggak apa-apa nggak dapat juga kalau begitu sih...

19.1.09

Bersama Aigis

Kamis, 15 Januari 2009

Pagi itu aku menerima sms dari Agis kalau dia sekarang sedang menuju Jakarta. Wah... aku senang banget, kira-kira pukul 12:00 an dia tiba di Jakarta.. Sambil menunggu dia datang, aku ke swalayan dulu membeli buah. Begitu sms nya memberitahu kalau Trans jakarta sudah berada di depan Kantor Bea dan Cukai, aku segera menuju pool Trans, karena poolnya berada di kanan jalan aku harus memutar balik dulu ke arah Kelapa Gading.. pas.. sekali, begitu mobilku datang, Agis pun muncul sambil membawa backpack, khas anak muda kini lho... Hari itu sedikit mendung, tapi tida hujan.

Rencana kedatangan Agis adalah untuk membantu sebuah SD di bilangan Pulo Mas, tujuannya untuk membuatkan website, kebetulan dia senang utak atik masalah komputer...

Karena siang itu Agis dan aku juga merasa sudah waktunya makan siang, sedangkan janji dengan Kepala Sekolah SD setelah pukul 13:00, berarti makan siangnya harus buru-buru nih... dia langsung setuju begitu kutawarkan makan Domino's Pizza saja. Setelah 15 menit pizzanya siap, lalu aku langsung menuju sekolah... tentu saja makannya jadi di mobil.... ehm... enak juga ....
Seru juga nih Giz... makan begini ya... kataku... dia mengiyakan saja tuh... nggak tahunya.... dia bilang.... wah.... hampir 3 potong nih.... aku jawab saja... slow down Giz...

Agis dan aku diterima oleh Pak Kepala Sekolah dan Pegawai TUnya, dengan sigap Agis membuka perbekalannya.. sebuah laptop... mulailah dia menanyakan keinginan pihak sekolah, website apa yang diinginkannya.
Keputusan sementara adalah Agis akan membuat dan menyusun pemogramannya dulu, dan hal itu bisa dilakukan di tempatku saja, nanti kalau sudah selesai bisa upload, katanya.

Tiba-tiba bel pulang berbunyi, Agis dan aku pun ikut pulang, dan rencananya hari Sabtu akan ke sekolah lagi untuk melakukan pemotretan sekolah untuk membuat banner nya.

Kulihat dia asyik di kamar merancang dan menyusun program sekolah, tangannya begitu cekatan mengetik. Aku sendiri mungkin sudah tidak tertarik lagi melakukan hal itu... karena mungkin masa itu sudah lewat...... sekarang aku cenderung tidak lebih sebagai pengguna saja.
Istilah kerennya menikmati hiduplah ....

Jum'at, 16 Januari 2009

Karena ada keperluan harus mengambil mukena di Hamdalah, aku segera ke Cinere. Sebenarnya aku malas pergi ke daerah CInere, perjalanannya cukup jauh dari tempat tinggalku, dan apalagi kalau sudah ke luar toll masuk ke jalan Fatmawati, lalu lewat Karang Tengah dan menyusuri jalan menuju CInerenya,...... ampun deh... mobil berderet-deret karena sepanjang jalan Raya Cinere ada perbaikan got atau kabel atau apa... maceeeeettt banget...

Sabtu, 17 Januari 2009

Janji melakukan pemotretan sekolah pun sudah dilaksanakan, lalu aku ke Mall Kelapa Gading sekedar "window's shopping" dan makan siang di "food court". Setelah membeli beberapa roti di 'Bread talk' aku pun segera pulang, karena malamnya aku harus menghadiri acara lain di Wisma Nusantara.

Minggu, 18 Januari 2009

Sunday morning,
cerah sekali pagi ini. Pkl. 9:30 Aku mengajak Agis ke Senayan City, biasalah warga Jakarta kalau hari libur kegiatannya adalah rekreasi... menghilangkan kepenatan sehari-hari.. hiburannya cuma ke mal dan ke restoran.. lumayan kan meng'adem'kan badan, tapi kadangkala bukan cuma adem saja kalau berada di mal, tapi udaranya sejuk dan dingin.. mungkin maksudnya biar cepat lapar... he he he.
Mungkin karena masih terlalu pagi aku tiba, malnya masih sepi pengunjung. Di sana aku ke toko obat saja membeli garamicin, buat si imut-imut lagi belekan. Yang lucu waktu aku tanya ke pramuniaga ... "mbak... ada obat mata untuk bayi?" ... "oh... ada, tapi harus pakai resep dokter" dan bla.. bla... bla... dia menerangkan detailnya, mengapa prosedurnya harus begitu.
Aku tidak langsung menjawab, tapi bengong dulu..... bengong melihat dia .... serius amat... gitu....
Setelah dia diam, barulah aku meneruskan.... "mbak, obatnya bukan untuk bayi orang kok...."
Ganti dia yang ... bengong.... (???) "bayi kucing atau anjing mbak?" Aku jawab datar.... "bayi kucing mbak..."Sambil menjaga "rahasia" (yang kupunya kan cuma kucing asli pribumi...). Bengong hilang.... lalu meledaklah tawa kami .... hahahah.
Dan setelah apotekernya membolehkan, maka obat itu pun jadi kubeli, penunggu toko itu masih mengomentari.... "sebegitu "care"nya mbak?" aku jawab berbarengan ... "ya... abis lagi lucu-lucunya sih... lagi belajar merangkak... hahahahah".

Jadi? ke Senayan City cuma beli obat? tanya Agis heran. Karena masih sepi aku meneruskan perjalanan menuju ke EX di Thamrin, begitu mobil terparkir, dan jam sudah waktunya makan siang aku ajak dia ke Hard Rock, lunch time.... sambil ketawa-ketiwi... Agis bilang.... Krismon tuh kata siapa sih? Kok... restoran penuh... mal juga banyak orang berseliweran... anak-anak ikut ortunya belanja, pada bawa baby sitternya... Aku membatin... ya ya... hebat (atau tutup mata?) orang Indonesia ini, makin "krismon" makin bermunculan saja mal dan apartemen, di wilayah barat ada, di utara ada, di selatan ada, di timur pun ada. Belahan mana lagi yang akan dirambah investor? sehingga ruang publik sekarang terasa sempit, sumpek....
Terus terang sajalah untuk kebutuhan sehari-hari tidak memerlukan mal sebanyak itu kok.. belanja juga ada batasnya.. wong uang juga ada habisnya... tapi itu kan aku... bukan mereka..